Kolam Ikan Sekolah seringkali dilihat sekadar sebagai fasilitas rekreasi atau media pembelajaran biologi sederhana. Padahal, inisiatif edukatif ini memiliki potensi jauh lebih besar. Kolam ini harus ditingkatkan menjadi model praktis pemanfaatan air sisa dalam program Konservasi Air, menjadikannya laboratorium hidup.
Tantangan utama Konservasi Air adalah penggunaan air secara bijak dan daur ulang. Kolam Ikan Sekolah dapat berfungsi sebagai titik akhir bagi air yang telah digunakan, seperti air sisa wudu dari musala atau air bilasan dari wastafel tertentu. Air ini dapat dialirkan ke kolam setelah melalui filter sederhana.
Pemanfaatan air sisa untuk mengisi Kolam Ikan Sekolah adalah langkah nyata menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Air yang tadinya langsung terbuang ke selokan kini digunakan kembali. Hal ini memberikan contoh konkret kepada siswa tentang pentingnya penghematan sumber daya alam.
Lebih lanjut, air dari Kolam Ikan Sekolah itu sendiri tidak boleh dibuang begitu saja saat dikuras. Air kolam yang kaya nutrisi dari kotoran ikan sangat ideal untuk menyiram tanaman di kebun sekolah. Ini menciptakan siklus tertutup (akuaponik) yang menunjukkan efisiensi sumber daya air.
Model pemanfaatan ini mengubah Kolam menjadi media edukasi interdisipliner. Siswa belajar biologi (pertumbuhan ikan), kimia (kualitas air), dan ekologi (Konservasi Air). Mereka melihat langsung bagaimana air “kotor” dapat menjadi nutrisi yang mendukung kehidupan lain.
Sekolah yang menerapkan model ini menjadi pelopor dalam praktik Konservasi Air di tingkat komunitas. Mereka menunjukkan bahwa dengan sedikit kreativitas dan perencanaan, setiap tetes air dapat dimanfaatkan secara maksimal. Ini meningkatkan kesadaran lingkungan secara drastis.
Untuk memaksimalkan potensi ini, Kolam harus dirancang dengan sistem filter alami dan saluran irigasi ke kebun. Inisiatif ini memerlukan dukungan manajemen sekolah dan kolaborasi antara guru IPA, guru lingkungan, serta komite sekolah dan orang tua siswa.
Dengan demikian, Kolam Ikan Sekolah beralih fungsi dari pajangan biasa menjadi pusat pembelajaran Konservasi Air yang berharga. Ini membuktikan bahwa tindakan kecil di lingkungan sekolah mampu memberikan dampak besar dalam menumbuhkan kesadaran ekologis dan kepedulian terhadap lingkungan.